Sekilas info dan Tips Usaha akan memberikan informasi tentang teknologi terbarukan dalam industri batik yaitu Pengembangan Kompor Listrik Batik.
Oleh-oleh dari magang batik yang sudah saya lakukan, disamping ilmu dan pengetahuan tentang teknik dalam pembatikan, didapat pula beberapa informasi penting dalam inovasi baru dalam pembatikan. Mari kita simak bersama!!!
Oleh-oleh dari magang batik yang sudah saya lakukan, disamping ilmu dan pengetahuan tentang teknik dalam pembatikan, didapat pula beberapa informasi penting dalam inovasi baru dalam pembatikan. Mari kita simak bersama!!!
Batik identik dengan alat-alat seperti canting, kompor dan wajan. Dalam aplikasinya pembuatan batik saat mulai menempelkan malam/lilin batik dengan menggunakan cantik, pembatik perlu memiliki keahlian khusus dalam mengatur suhu dari malam/lilin yang dipanaskan dalam wajan di atas kompor sumbu sehingga seringkali pembatik sedikit banyak akan menaikkan dan menurunkan tinggi sumbu pada kompor untuk menghasilkan panas yang cukup dalam menghasilkan pola batik yang bagus. Terutama bagi pemula, langkah ini dirasa cukup sulit, disamping belum ahli dalam mencanting ditambah dengan kesulitan mengatur panas suhu yang pas untuk malam/lilinnya.
Balai Besar Kerajinan dan Batik yang bernaung di bawah Kementerian Perindustrian RI sebagai lembaga yang khusus menangani batik mencoba melakukan inovasi baru untuk memberikan sentuhan teknologi dalam mengatasi permasalahan di atas. Dengan memanfaatkan ruang permesinan mulailah dicari solusi yang tepat untuk mengkondisikan panas yang cukup untuk memanaskan malam/lilin pada suhu yang diperlukan untuk menghasilkan cairan malam/lilin yang tidak terlalu mentah ataupun masak alias sedang sedang saja. Akhirnya didapatnya kompor listrik dengan desain kompor dan wajan dalam 1 unit sehingga memudahkan pembatik dalam melakukan proses mencanting tanpa harus repot-repot menaik-turunkan sumbu yang biasanya dilakukan pada kompor sumbu.
Dengan inovasi tersebut diharapkan pembatikan di Indonesia semakin mudah diterapkan dan dapat meningkatkan produktivitas serta dapat lebih mengefisienkan biaya produksi dengan semakin mahalnya minyak tanah sebagai bahan pada kompor sumbu. Kompor tersebut memiliki voltase 220 volt dan aplikasinya sama dengan alat setrika yang bekerja secara otomotis dalam mengatur suhu/panas yang ada. Untuk mendapatkannya dapat langsung memesannya secara langsung ke Balai Besar Kerajinan dan Batik dengan harga Rp. 175.000,- dan Rp. 225.000,-.
1 komentar:
Mau pesen gmn ya?
Posting Komentar