Menikung arah tersapu...
satuan waktu takkan terhenti...
rajutan lembut terkadang tak tertata rapi...
mengikuti hati menyusun setiap serpihannya...
Bertanya akan utuh...
namun hakikatnya tak bisa seutuhnya...
karena matematika yang lebih tau...
bagaimana harus terbagi, berkali, berkurang dan bertambah...
tetapi hati tetaplah perlu dikuasai...
kemana harus berhenti mencari...
karena duniaku dan duniamu tlah merestui...
Cukup bagiku tuk melihat...
bentangan harapan itu...
dua tahun waktu yang terlalui...
dan masih banyak waktu yang tersisa...
bersama nafas yang selalu mengikuti hati, otak dan otot...
sekedar untuk setia dan mencintai...
0 komentar:
Posting Komentar